Ubiquitous Computing

 Ubiquitous Computing



     Ubiquitous computing atau komputasi yang ada di mana-mana adalah konsep di mana teknologi komputer terintegrasi secara transparan dalam berbagai perangkat sehari-hari, sehingga pengguna tidak perlu secara sadar berinteraksi dengan komputerTujuan utamanya adalah membuat komputasi menjadi bagian tak terlihat dari kehidupan sehari-hari, mendukung aktivitas manusia tanpa memerlukan interaksi langsung dengan perangkat. 

     Ubiquitous Computing (disingkat Ubicomp), atau dalam bahasa Indonesia disebut komputasi merata atau komputasi di mana-mana, adalah konsep di mana teknologi komputer dan perangkat komputasi tertanam secara tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari dan tersebar di berbagai objek di sekitar kita, sehingga pengguna tidak lagi menyadari kehadiran komputer secara eksplisit.

Ubiquitous Computing adalah adalah metode untuk meningkatkan penggunaan komputer
dengan membuat banyak komputer tersedia di seluruh lingkungan fisik, tetapi membuat
mereka secara efektif terlihat oleh pengguna. Teknologi yang paling mendalam adalah
mereka yang hilang. Mereka menenun sendiri ke dalam kain kehidupan sehari-hari sampai
mereka bisa dibedakan dari itu.
ubiquitous Computing disebut sebagai gelombang ketiga dalam komputasi. Yang pertama
adalah konsep mainframe, dimana sebuah mesin dipakai oleh banyak orang bersamaan
(one computer, many people). Sekarang kita berada pada era personal computer
(komputer pribadi) yaitu seseorang menggunakan masing-masing mesin yang dimilikinya
(one person, one computer). Karena komputer menjadi semakin murah dan menjadi
sangat lazim, selanjutnya akan datang masa Ubiquitous Computing dan menjadi era “one
person, many compute

     Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh Mark Weiser, seorang peneliti dari Xerox PARC pada tahun 1991. Ia menggambarkan masa depan di mana komputer menjadi tak terlihat karena begitu terintegrasi dan alami dalam lingkungan kita

Karakteristik Ubiquitous Computing

  1. Invisibility (Ketidakterlihatan)
    Teknologi bekerja di latar belakang tanpa mengganggu pengguna. Pengguna tidak merasa sedang menggunakan komputer.

  2. Context-awareness (Kesadaran Konteks)
    Sistem dapat memahami konteks pengguna seperti lokasi, waktu, aktivitas, dan lingkungan sekitar.

  3. Connectivity (Konektivitas)
    Perangkat saling terhubung melalui jaringan, baik lokal maupun internet.

  4. Decentralization (Desentralisasi)
    Tidak hanya satu komputer pusat; pemrosesan tersebar ke berbagai perangkat.

  5. Proaktif dan Responsif
    Sistem mampu bertindak tanpa perintah langsung, berdasarkan data atau kebiasaan pengguna.

Manfaat Ubiquitous Computing

  • Meningkatkan kenyamanan dan efisiensi dalam kehidupan sehari-hari.

  • Otomatisasi proses (seperti rumah pintar, transportasi cerdas).

  • Mendukung pengambilan keputusan melalui data real-time.

  • Mengurangi kebutuhan interaksi langsung dengan teknologi.

    Contoh Penerapan Ubiquitous Computing

    1. Smart Home (Rumah Pintar)

    Perangkat seperti termostat pintar (contoh: Nest), lampu otomatis, kamera keamanan, dan asisten suara (Alexa, Google Assistant) bekerja bersama untuk membuat rumah lebih nyaman dan aman.

    Contoh: Ketika seseorang memasuki rumah, lampu otomatis menyala, suhu ruangan disesuaikan, dan musik favorit mulai diputar—semua tanpa interaksi manual.

    2. Smart Wearables (Perangkat yang Dipakai)



    Jam tangan pintar (smartwatch), gelang kebugaran (fitness band), atau kacamata pintar (seperti Google Glass) memantau detak jantung, aktivitas, dan kesehatan pengguna.

    Contoh: Jam tangan pintar memperingatkan pengguna jika detak jantung tidak normal dan otomatis menghubungi layanan medis.

    3. Sistem Transportasi Cerdas

    Sensor dan perangkat GPS di kendaraan serta lampu lalu lintas yang dikontrol AI bisa mengatur arus lalu lintas dan menghindari kemacetan.

    Contoh: Mobil otonom yang berkomunikasi dengan kendaraan lain dan infrastruktur jalan.

    4. Smart Office (Kantor Pintar)

    Sensor suhu, pencahayaan, dan kehadiran yang menyesuaikan kondisi kantor secara otomatis untuk meningkatkan kenyamanan kerja.

    5. Retail & Perdagangan

    Toko seperti Amazon Go menggunakan sensor dan pengenalan wajah untuk memungkinkan pelanggan berbelanja tanpa kasir. 

    Referensi:

    https://en.wikipedia.org/wiki/Ubiquitous_computing

    https://www.techtarget.com/iotagenda/definition/pervasive-computing-ubiquitous-computing

    https://graphics.stanford.edu/courses/cs428-03-spring/Papers/readings/General/Weiser_Ubi_CACM93.htm

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ubiquitous Computing"

Posting Komentar